1.Pengolahan berupa bahan grafit
Ada tiga metode pemrosesan utama elektroda grafit: metode getaran tekanan, metode pembentukan otomatis NC, dan metode pemrosesan mekanis.
(1) Metode getaran bertekanan: metode getaran bertekanan memerlukan alat mesin khusus, dan bentuk cetakan induk elektroda berlawanan dengan bentuk elektroda. Bahan grafit dan alat pembentuk harus ditempatkan relatif satu sama lain selama pemrosesan, meninggalkan celah tertentu. Cairan pemesinan yang terdiri dari air dan bahan abrasif disuntikkan ke benda kerja. Grafit dan alat pembentuk digetarkan secara ultrasonik saat melewati cairan pemesinan. Di bawah aksi gaya tumbukan abrasif, grafit dikupas sedikit untuk membentuk bentuk yang diinginkan. Bahan abrasifnya adalah SiC, B4C atau berlian. Semakin kasar bahan abrasifnya, semakin cepat kecepatan pemesinannya. Saat alat mesin bekerja, alat ini mengadopsi tipe tersegel dan tipe tirai air untuk diproses. Sangat cocok untuk EDM dalam produksi massal.
(2) Metode pembentukan otomatis NC: Metode pembentukan otomatis NC memerlukan mesin pembentuk elektroda grafit khusus. Ini mengadopsi mode NC dan memiliki perangkat pertukaran alat otomatis, yang dapat menampung banyak alat. Untuk meningkatkan lingkungan pemrosesan, elektroda grafit dikelilingi oleh tirai air untuk mencegah debu grafit menyebar ke mana-mana. Selain itu, metode pemesinan basah juga dapat digunakan, dan cairan pemotongan yang larut dalam air dapat mencegah alat menjadi aus dan debu grafit beterbangan. Alat mesin memiliki perangkat penyaringan kinerja tinggi, yang dapat memisahkan cairan pemotongan dan chip grafit, dan memastikan pemrosesan berkelanjutan jangka panjang. Ini adalah peralatan khusus yang ideal untuk pemrosesan elektroda grafit, dan cocok untuk pemrosesan elektroda mati. Namun, harganya tinggi dan penerapannya di China tidak universal.
(3) Metode pemesinan: metode pemesinan adalah metode utama yang diadopsi oleh produsen cetakan umum dalam negeri.
Bahan grafit dapat diproses dengan memutar, menggiling, mengebor dan menggiling. Selain itu, bahan grafit rentan terhadap abu terbang selama pemesinan, yang berdampak buruk pada peralatan dan operator pemrosesan.
2.Prosedur pengolahan bahan grafit
(1) Grafit direndam dalam minyak. Bahan grafit harus direndam dalam oli mesin selama puluhan jam sebelum pemesinan, agar oli dapat meresap ke dalam bahan grafit, sehingga serbuk abu tidak beterbangan selama pemesinan dan diperoleh permukaan yang halus.
(2) Garis cat. Setelah pemesinan kasar pada permukaan luar elektroda, lapisan tipis cat putih harus disemprotkan pada permukaan penandaan untuk penandaan, sehingga garisnya jelas dan nyaman untuk pemesinan.
(3)Pemesinan dilakukan.




